PENGARUH ASAM PADA CARBONHIDRAT

on Rabu, 19 Juni 2013


Pendahuluan
Karbohidrat adalah senyawa organik dengan rumus umum C''m''(H 2 O) n'''', yaitu, hanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen, dua terakhir dalam rasio atom 2:1. Karbohidrat dapat dilihat sebagai hidrat karbon.Karbohidrat mempunyai rumus umum berupa CnH2nOn atau mendekati Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidratasi.
Penggolongan Karbohidrat
Secara alami, ada tiga bentuk karbohidrat yang penting yaitu :
1. Monosakarida
2. Oligosakarida
3. Polisakarida


·         Monosakarida
Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Contoh dari monosakarida adalah glukosa (dextrosa), fruktosa (levulosa), galactosa, xylosa dan ribosa. Monosakarida merupakan senyawa pembentuk disakarida (seperti sukrosa) dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum).
Macam-macam contoh monosakarida adalah :

1. Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

2. Fruktosa
Fruktosa adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan.



·         Oligosakarida
Merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa.


·         Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida adalah karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen,agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.Polisakarida mencakup senyawa yang paling sering ditemukan di bumi (selulosa) dan memasok energi dan aktivitas bagi kehidupan di dalamnya.
Beberapa polisakarida yang penting di antaranya adalah :
1. Amilum
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.

2. Glikogen
Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia dan vertebrata lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan otot.[1] Glikogen terdiri atas subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan rantai percabangan (α1→6).Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati) tetapi dengan lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu.
Ketika permintaan gula dalam tubuh meningkat maka glikogen akan dihidrolisis oleh sel.Namun, cadangan energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.Misalnya pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam waktu satu hari kecuali bila dipulihkan dengan mengonsumsi makanan.



















Bab 2
v  ALAT DAN BAHAN

1.      UJI MOLICH
Ø  ALAT
1.      Rak tabung reaksi
2.      Tabung reaksi 4
3.      Pipet 6 untuk setiap  larutan
4.      Kertas rekat,untuk pemberian nomer pada tabung
Ø  BAHAN
1.       
2.      Glukosa           0.02 m
3.      Cellulose         0.01
4.      Pati                  0.07
5.      Fruktosa          0.01

2.      UJI SELIWANOF
Ø  ALAT
1.      Rak tabung reaksi
2.      2 tabung reaksi
3.      Buah pipet
4.      Kertas rekat,untuk pemberian nomer pada tabung
5.      waterbath
Ø  BAHAN
1.      Glukosa                       0.01
2.      Fruktosa                      0.01
3.      Hcl                              5n
4.      Resal sinol                   0.5 %

3.      UJI BIAL
Ø  ALAT
1.      Rak tabung reaksi
2.      2 tabung reaksi
3.      Waterbath
4.      3 pipet
5.      Kertas rekat,untuk pemberian nomer pada tabung
6.      stopwacth


Ø  BAHAN
1.      Pentose A
2.      Pentose B
3.      Px bial

4.      UJI ANTHRONE
Ø  ALAT
1.      Rak tabung reaksi
2.      3 tabung reaksi
3.      3 pipet
4.      Kertas rekat ,untuk pemberian nomer pada tabung
Ø  BAHAN
1.      Larutan antron
2.      HSO (pekat)
3.      Sakarida 0.01 m


















Bab 4

1.     Uji Molisch
NO TABUNG
LARUTAN YANG DIGUNAKAN
LARUTAN YANG DITAMBAHKAN
HASIL PENGAMATAN
1
Glukosa (0,02M) sebanyak 1 mL
2 tetes Naptol 5 % + 3 mL larutan H2SO4
Larutan di bawah berwarna bening dan larutan berwarna hitam keunguan mengapung di atas
2
Selulosa (0,01M) sebanyak 1 mL
2 tetes Naptol 5 % + 3 mL larutan H2SO4
Larutan di bawah berwarna bening dan warna ungu mengapung di atas
3
Pati 0,07%
2 tetes Naptol 5 % + 3 mL larutan H2SO4
Larutan di bawah berwarna bening dengan larutan berwarna hitam keunguan
4
Fruktosa (0,01M) sebanyak 1 mL
2 tetes Naptol 5 % + 3 mL larutan H2SO4
Larutan di bawah berwarna bening kekuningan dan larutan berwarna merah kekuningan mengapung di atas
Cara kerja :tabung 1,2,3,4 ditambahkan dua tetes larutan naptol 5% lalu tambah 3 mL larutan H2SO4 secara perlahan dan hati-hati melalui dinding tabung reaksi.
2.     Uji Seliwanoff
NO TABUNG
LARUTAN YANG DIGUNAKAN
LARUTAN YANG DI TAMBAHKAN
HASIL PENGAMATAN
1
Fruktosa (0,01M) sebanyak 2 mL
2 mL HCL5N+ 0,5 mL resorsinal 0,05%
Tidak mengaami perubahan warna
2
Glukosa (0,01M) sebanyak 2 mL
2 mL HCL5N+ 0,5 mL resorsinal 0,05%
Mula-mula berwarna putih menjadi merah muda, serta terdapat endapan berupa pasir berwarna merah kecoklatan pada dasar tabung.
Cara kerja : tabung reaksi 1 dan 2 tambahkan 2 mL HCL5N lalu panaskan selama 30 menit lalu dinginkan dan tambahkan resorsinal 0,5 % sebanyak 0,5 mL.

3.     Uji Bial
NO TABUNG
LARUTAN YANG DIGUNAKAN
LARUTAN YANG DI TAMBAHKAN
HASIL PENGAMATAN
1
Pentosa 2m
5 mL Px. Bial
Mengalami perubahan warna dari warna biru tua menjadi merah kecoklatan.
2
Pentosa 2m
5 mL Px. Bial
Terdapat endapan berwarna merah tua, biru, dan merah kecoklatan serta terdapat endapan berupa pasir berwarna merah kecoklatan pada dasar tabung
Cara kerja : Larutan 1 dan 2 ditambahkan larutn Px. Bial sebanyak 5 mL lalu kocok dan panaskan selama 10 menit dan lihat perubahan yang terjadi.

4.      Uji Anion
NO TABUNG
LARUTAN YANG DIGUNAKAN
LARUTAN YANG DITAMBAHKAN
HASIL PENGAMATAN
1

2 mL anion++0,2 mL H2SO4+ 5 mL sakarida 0,01 M
Berwarna kuning dan ada endapan
2

2 mL anion+0,2 mL H2S04
Berwarna kuning bening
3

+0,2 mL H2SO4+ 5 mL sakarida 0,01 M
Berwarna putih bening








4 komentar:

Anonim mengatakan...

Tampilan halaman awal blog terlalu panjang kebawah

Anonim mengatakan...

piye???

Fandi Taqiuddin Ridho mengatakan...

sip (y)

Unknown mengatakan...

keren

Posting Komentar

Blogroll