PENDAHULUAN
1.1
Dasar Teori
Enzim merupakan
protein yang berfungsi sebagai biokatalis dalam sel hidup. Kelebihan enzim
dibandingkan katalis biasa adalah dapat meningkatkan produk beribu kali lebih
tinggi, bekerja pada pH yang relatif netral dan suhu yang relatif rendah, dan
bersifat spesifik dan selektif terhadap subtrat tertentu. Enzim telah banyak
digunakan dalam bidang industri pangan, farmasi dan industri kimia lainnya.
Dalam bidang pangan misalnya amilase, glukosa-isomerase, papain, danbromelin.
Sedangkan dalam bidang kesehatan contohnya amilase, lipase, dan protease.
Pada percobaan
ini akan digunakan beberapa yaitu enzim bromelin dan papain. Enzim bromelin
adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah, batang nanas, ataupun kulit
nanas. Bromelin termasuk enzim proteolitik yang membantu mencerna protein.
Enzim bromelain yang dapat membantu memperlancar pencernaan dalam lambung akan
diuji coba pengaruhnnya pada daging sapi. Menurut Wikipedia, nanas mengandung proteolytic enzyme bromelain yang
berfungsi mencernakan makanan dan melarutkan protein.
Protein
bromelin memiliki potensi yang sama dengan papain yang ditemukan pada pepaya
yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas
bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan
pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal.
Bromelin juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting
enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat
Sedangkan papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya,
baik dalam buah, batang dan daunnya. Papain juga merupakan suatu zat yang mampu
memecah protein, khususnya pada daging agar lebih empuk atau lunak. Sebagai
enzim yang berkemampuan memecah molekul protein, dewasa ini papain menjadi
suatu produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di rumah
tangga maupun industri.
MATERI
DAN METODE
2.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Pratikum dilaksanakan
di pusat laboratorium biosain Politeknik Negeri Jember pada hari senin
tanggal 27 Mei 2013 pukul 09.30-12.00
WIB.
2.2Bahan dan Alat
Alat
1.
Beaker glass
2.
Gelas ukur
Bahan
1.
Daging (1
bungkus daging sapi)
2.
Jus nanas (1
gelas)
3.
enzim papain
2.3
Langkah Kerja
1. Menyiapkan 4
buah beaker glass yang masing-masing diisi dengan potongan daging
2. Beaker glass pertama dan kedua diisi
dengan daging sapi kemudian memasukkan jus nanas secukupnya
3. Beaker glass
ketiga dan keempat diisi dengan daging sapi kemudian memasukkan trumbukan daun
pepaya
4. Menaruh beaker
glass pertama dan ketiga dalam suhu kamar dan menaruh beaker glass kedua dan
keempat ke dalam lemari es
5. Mengamati
perubahan yang terjadi dan membandingkan keempukan daging sapi dari
masing-masing perlakukan dan mencatatnya dalam tabel pengamatan.
Hasil dan Pembahasan
Perlakuan
|
ENZIM
|
|
Papain
|
Bromelin
|
|
Suhu Kamar
|
Sangat
empuk
|
Sangat
empuk
|
Lemari Es
|
empuk
|
Sangat
empuk
|
Pembahasan
Buah nanas mengandung enzim bromelain,
(enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptide),
sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging . Enzim tersebut akan bekerja
secara optimal tergantung dari konsentrasi yang diberikan. Sama halnya dengan
enzim papain yang bekerja optimal pada suhu tertentu. Enzim bromelain mampu
menguraikan serat-serat daging, sehingga daging menjadi lebih empuk
Proses pengempukan terjadi karena
proteolisis pada berbagai fraksi protein daging oleh enzim. Proteolisis kolagen
menjadi hidroksiprolin mengakibatkan shear force kolagen berkurang sehingga
keempukan daging meningkat . Proteolisis miofibril menghasilkan fragmen protein
dengan rantai peptida lebih pendek. Semakin banyak terjadi proteolisis pada
miofibril, maka semakin banyak protein terlarut dalam larutan garam encer .
Terhidrolisisnya kolagen dan miofibril menyebabkan hilangnya ikatan antarserat
dan juga pemecahan serat menjadi fragmen yang lebih pendek, menjadikan sifat
serat otot lebih mudah terpisah sehingga daging semakin empuk.
Dalam tabel hasil pengamatan dapat
dilihat bahwa daging yang diberi enzim bromelin dalam suhu kamar lebih bekerja
optimal mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi yang diberi enzim
bromelin pada suhu lemari es. Sama halnya dengan daging sapi yang diberi enzim
papain dan ditempatkan dalam suhu kamar hasilnya lebih optimal dapat
mengempukkan daging sapi dibandingkan dengan daging sapi yang diberi enzim
papain dan di tempatkan pada suhu lemari es. Burges dan Shaw dalam Godfrey dan Reichet (1986) menyatakan bahwa
enzim akan bekerja secara optimal tergantung dari konsentrasi yang diberikan
yaitu suhu.
Lebih lanjut sebagian protein akan
mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang mengakibatkan konsentrasi
efektif enzim akan menurun dan daya kerja enzim akan menurun pula. Suhu optimum
enzim bromelin adalah 50 sampai 60oC, tetapi pada kisaran 30 sampai
60oC enzim masih bisa bekerja dengan baik . Berdasarkan percobaan.
terbukti bahwa suhu berpengaruh terhadap optimalnya kerja enzim, dengan kata
lain baik enzim bromelin maupun enzim papain dapat bereaksi optimal pada suhu
kamar.
Kesimpulan
1.
Enzim bromelin mampu menguraikan
serat-serat daging sehingga daging menjadi lebih empuk
2.
Buah nanas mengandung enzim bromelin
yang dapat melunakkan daging
3.
Enzim papain
terdapat dalam getah papaya, baik pada buah, batang dan daun yang mampu
melakukan proses pemecahan jaringan ikat yang disebut proses proteolitik
Suhu mempengaruhi kerja enzim, yaitu bahwa suhu
kamar akan membuat enzim bereaksi lebih optimal
1 komentar:
Hard Rock Hotel & Casino, Las Vegas - MapYRO
Find hotels near Hard Rock Hotel & Casino, 군산 출장마사지 Las Vegas 울산광역 출장마사지 in Las 군포 출장안마 Vegas, NV. 안성 출장마사지 The casino's logo features a three-leaf maple leaf bar and the 서산 출장안마 casino
Posting Komentar