UJI BENEDICT

on Kamis, 27 Juni 2013


1.    Uji benedict

Cara kerja:
·         Tabung satu di isi dengan Glukosa 0,01m +Na2CO3(sedikit)larutan tadi di bagi menjadi 2 sama rata.
·         Tabung dua di dinginkan selama 30 menit.
·         Tabung 1,2 di isi 2ml dengan larutan.


PERUBAHAN                                                                                      
Larutan glukosa sebanyak 2ml di  masukan ke dalam tabung di campur dengan Na2CO3, kocok sampai kedua bahan larut. Setelah itu larutan tersebut di bagi dua sama dengan rata, tabung satu di panaskan sampai berubah warna menjadi kuning keorenan. Setelah itu dicampur benedict 2ml kemudian di kocok lalu di panaskan selama 10menit. Bahan tersebut berubah warna menjadi coklat tua.
Pada tabung dua bahan yang telah di bagi dua tersebut di campur  benedict 2ml setelah itu di kocok rata dan di panaskan dengan menggunakan waterbath selama 10menit.
Dari hasil praktikum tabung ke dua campuran tersebut berubah warna menjadi orange. Dari kedua tabung tersebut terdapat endapan seperti pasir, pada tabung satu endapan berwarna putih  dan tabung kedua berwarna merah bata.
1.      2ml Glukosa 0,01m+Na2CO3+Benedict      coklat terdapat endapan putih
2.      2m Glukosa 0,01m+Na2CO3+Benedict       Ada endapan merah Bata







                                                                                                   

2.    Uji Osazon
Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atao keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon. Osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik.
Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas., sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
Sedangkan teori yang mendasari hidrolisis pati dan sukrosa adalah, pati (starch) tau amilum merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian besar tanaman, terbagi menjadi dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa (+- 20 %) memilki strusktur linier dan dengan iodium memberikan warna biru serta larut dalam air. Fraksi yang tidak larut disebut amilopektin (+- 80 %) dengan struktur bercabang. Dengan penambahan iodium fraksi memberikan warna ungu sampai merah. Patai dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjdi senyawa-senyawa yang lebih sedrhana. Hasil hidrolisis dapat dengan iodium dan menghaislkan warna biru samapi tidak berwarna. Hasil akhir hidrolisis dapat ditegaskan dengan uji Benedict.
Sukrosa oleh HCl dalam keadaan panas akan terhirolisis, lalu menghasilkan glukosan dan fruktosa. Hal ini menyebabkan uji Benedict dan uji Seliwanoff yang sebelum hidrolisis memberikan hasil negatif menjadi positif. Uji Barfoed menjadi positif pula dan menunjukkan bahwa hidrolisis sukrosa menghasilakn monosakarida.






                                                                                                  

Cara kerja Uji Osazon:
·         Tabung pertama: 5ml Glukosa 0,01
·         Tabung kedua : 5ml Fruktosa
·         Tabung ketiga: 5ml Anabinasa
·         Kemudian tiap tiap tabung ditambahkan 10 tetes asam asetat,dan sedikit Fenin Hidrosia
·         Panaskan tiap tiap larutan.
·         Lihat dan Amati butiran Kristal yangtebentuk dengan microskop.
·         Gambar masing masing kristalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll